Rabu, 06 Oktober 2010

Dokter-dokter Kecilku

Hari ini Kamis, 30 September 2010, seperti biasa jam 1-2 aku ada jam mengajar di kelas 7E. Begitu masuk kelas terdengar ketua kelas memberi aba-aba “Siap berdiri.... “ Berdoa mulai....selesai...memberi salam...” “Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...”semua murid serempak memberi salam padaku. “Waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh” jawabku.
            Setelah mengisi jurnal kelas , mengabsen siswa,  dan membahas PR yang dianggap sulit, aku mulai menjelaskan pada siswa tentang materi hari ini, yaitu mengubah bentuk pecahan biasa ke bentuk yang lainnya, dalam hal ini mengubah ke bentuk pecahan campuran, desimal, persen dan permil dan sebaliknya.
            Sebagai apersepsinya kuberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, “Anak-anak misalnya 50% ayam disebuah peternakan yang berjumlah 120 ekor terkena flu burung. Berapakah ayamkah yang dimaksud 50% pada soal ini?”. Dengan tanya jawab akhirnya bisa ditemukan bahwa banyak ayam itu 60 ekor.
            Memasuki penyampaian materi , sengaja kujelaskan secara tanya jawab, mengingat materi ini sudah pernah diterangkan di SD. Adapun pada pelaksanaan pemberian tugas, disinilah biasanya ada ide-ideku yang muncul secara spontan. Kebetulan waktu yang tersedia masih banyak, maka kubuat kelompok diskusi dengan tema Rumah Sakit. Sebelum dimulai kujelaskan dulu skenarionya dan kumotifasi  bahwa masing-masing siswa boleh bercita-cita menjadi dokter karena tugasnya sangat mulia.
            Ada sebuah rumah sakit yang memiliki 8 dokter spesialis. Masing-masing dokter akan sekolah lagi dan berkumpul dengan dokter seprofesi untuk meneliti suatu penyakit. Apabila sudah bisa maka dokter tersebut harus kembali ke rumah sakitnya . Dalam satu rumah sakit harus diangkat seorang kepala dokter yang namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit tersebut. Tugas dokter kepala harus mengkondisikan anak buahnya untuk menuliskan resep untuk 8 pasien barunya, apabila resepnya salah dan terlalu lama menuliskan resepnya pasien bisa meninggal.Akan ada hadiah apabila ada dokter favorit yang bisa menuliskan ke 8 resep tersebut termasuk juga hadiah untuk dokter-dokter yang serumah sakit dengannya.Mendengar skenario itu anak-anak sudah tidak sabar menunggu tugasnya. Adapun penentuan spesialisasinya kutentukan sama semua untuk ke 4 kelompok. Misalnya anak yang duduk di depan sebelah kiri spesialis mata, yang sebelah kanannya spesialis THT, selanjutnya dokter gigi, paru-paru,jantung, penyakit dalam, ortopedi,  dan syaraf.
            Setelah mengikuti aturannya, tibalah masing-masing dokter yang seprofesi berkumpul dan kuberikan satu soal dari buku Paket Matematika BSE Uji Kompetensi 4, masing-masing soal kupilihkan bagian yang mudah yaitu options a, apabila mereka menemui kesulitan boleh bertanya kepadaku, sedangkan untuk soal satu kelompok nanti kupilihkan options d.
            Pembelajaran berjalan sesuai rencana, meskipun ada beberapa anak yang minta penjelasan soal kepadaku. Sekarang masing-masing anak menuliskan 8 jawaban soal kelompok di buku latihan mereka. Mula-mula mereka mengerjakan soal sesuai dengan  nomor soal yang pertama mereka kerjakan tadi, misalnya jika tadi dokter mata mengerjakan soal 1a maka sekarang 1d. Kemudian dokter mata akan menanyakan jawaban yang no 2d ke dokter THT , 3d ke dokter gigi, dan seterusnya sehingga setiap dokter memiliki 8 jawaban yang sama dalam satu kelompok.
            Tibalah waktu yang ditentukan yaitu saatnya mengumpulkan jawaban masing-masing kelompok yang diwakili oleh satu orang. Setelah kukoreksi ternyata kelompok rumah sakit Mukhlis , Eveline, dan Airudin betul 5 berarti ada 3 pasiennya yang mati karena salah resepnya. Sedangkan rumah sakit Septian hanya salah 2 berarti kelompok inilah pemenangnya. Sesuai perjanjian maka siswa yang mengumpulkan tugas sebagai wakil dari temannya dengan nilai terbaik mendapatkan hadiah demikian juga siswa yang dalam satu kelompoknya. Saat yang ditunggu-tunggu siswa ternyata ingin mengetahui hadiahnya, karena idenya spontan maka hadiahnya juga spontan. Kebetulan ditasku ada air mineral gelas Aqua, itu yang kuberikan sebagai hadiah dokter favorit sedangkan dokter kepalanya kuberi uang 1000 rupiah untuk dibelikan pernen untuk dibagikan ke kelompoknya. Anak-anak tertawa semua sambil bertepuk tangan, mereka terlihat senang meskipun hadiahnya tidak seberapa. Tak terasa ternyata jamku sudah habis 10 menit yang lalu, karena tidak mendengar suara bel ganti pelajaran.
            Meskipun sepintas terlihat berhasil pembelajaran ini, tapi jauh dilubuk hatiku aku masih belum meras puas. Aku melihat 8 soal yang identik dengan soal yang pertama tidak bisa mereka selesaikan dengan sempurna. Apakah semua muridku benar-benar memahami 8 soal yang mereka tulis dalam buku latihannya? Meskipun semuanya terlihat bekerja untuk menjawab pertanyaan mengapa masih ada anak yang tidak bisa menjawab soal yang sejenis untuk kelompoknya? Apa pada soal yang pertama tadi dia hanya mencontoh dari teman yang mengerjakan soal sejenis dengannya? Terus terang metode diskusi seperti ini pertama kulakukan dikelas 7E. Pada materi bilangan bulat kemarin biasanya diskusi dengan teman satu bangku atau diskusi 4 orang dengan cara membuat bangku berhadap-hadapan. Kita lihat saja nanti hasil ulangan bilangan pecahan yang akan datang.....semoga berhasil lebih baik dari yang kemarin...amiiiin.

Rabu, 05 Maret 2008

MARI IKUTI ATURAN SEKOLAH

Siang itu aku ada jam dikelas 7. Pas jam terakhir. Karena ada keperluan di ruang guru kupersilahkan mahasiswa yang PPL untuk masuk duluan ke kelas. Baru sepuluh menit kulihat praktikan itu berlari kecil menuju ruang guru dan mengatakan.....

"Bu di kelas ada yang kehilangan hp".
Wah terjadi lagi pikirku...langsung kutemui BPnya dan kamipun menuju ke kelas. Anak-anak gaduh...wajah-wajah kebingungan terpancar dari raut mereka...Seorang cewek dengan mata sembab mengatakan padaku kalau hpnya ditinggal di dalam tas waktu ada pelajaran di luar kelas..
Bp langsung menenangkan siswa..dan mengingatkan kembali tentang aturan sekolah yang melarang membawa barang berharga ke sekolah...Rupanya si korban paham dengan aturan itu..terbukti sudah lama hpnya tidak dibawa ke sekolah. Entah mengapa menurutnya pagi itu dia ingin membawanya...Dia menyadari kesalahannya..Tapi namanya guru ya tentunya kecewa kalau di sekolah ternyata masih ada yang berniat mencuri...tindakan yang kami ambil langsung memeriksa siswa satu-persatu untuk keluar kelas dilanjutkan dengan menggeledah tas ...tapi hasilnya nihil..
Tiba-tiba diluar anak-anak ribut ada siswa yang menemukan kartu-hp dibuang di kamar kecil laki-laki.
Karena sudah tidak ada tanda di dalam kelas pencarian dilanjutkan dengan menggeledah kelas-kelas yang lain..terutama yang membawa hp, hpnya disita di ruang BP
Hp yang hilang tidak ketemu...si korban sudah mau menerima kenyataan...
Tapi ada yang tersisa dari penyitaan Hp...minimal mereka sudah paham mengapa ada pelarangan membawa hp ke sekolah.....

Jumat, 22 Februari 2008

Sepandai pandai tupai melompat

Pagi ini ruang lab komputer dipenuhi anak 8 ....
Biasanya mereka datang telat menuju ruang komputer kebetulan labkom-nya ada di atas
hari ini kupakai cara jituku ...........ternyata ampuh............ mereka berusaha cepat menuju ke tempat duduknya setelah melihat dilayar LCD yang biasa kugunakan mengajar kutuliskan cepat masuk gak pakai lama langsung hidupkan monitor buka tugas minggu kemarin..

ha..ha... tiap pertemuan sudah sering diperingatkan......rupanya mereka bosan ditegur.......mintanya tegurannya dimodifikasi.....
terbukti seperti saat ini berhasil............
kucoba lagi membuat mereka terhipnotis.......
kali ini tulisannya kurubah menjadi.........cepat pelajari cara membuat grafik minggu kemarin,sebentar lagi ujian praktek membuat grafik akan dimulai.........
wuih...mereka tambah bersemangat ...saling membantu dengan teman sebelahnya apabila ada yang lupa..diskusinya jalan juga.......
begitu waktu sudah cukup........kutampilkan tulisan yang sedang pegang mouse tetap ditempat yang lain boleh keluar
wuih ..... mereka merasa merdeka ketika tahu tangannya sedang tidak memegang
Nah dari sinilah mulai terlihat wajah-wajah yang tampak tidak siap....aku tertawa menyaksikannya.....karena mereka iri dengan temannya yang ujian pada jam kedua
padahal minggu kemarin sudah kusampaikan akan ada ujian praktek hari ini...
ya begitulah anak-anak...
ada yang mengeluh program pengolah angkanya tidak muncul, ada yang bilang icon yang dicari ndak ada, ada yang bilang mousenya ndak jalan.........pokok ada saja alasannya untuk menunda prakteknya........
akhirnya semua sudah siap ...kubuka soal berupa tabel dari layar LCD...mereka kusuruh membuat grafiknya seperti minggu kemarin..kubatasi waktunya dan kuberi penghargaan apabila selesai duluan dengan sempurna dapat nilai 90
baru 15 menit sudah ada yang selesai dan benar sempurna tugasnya..maka kuberi dia nilai yang kujanjikan
yang kuherankan anak yang paling pandai mengoprasikan komputer kok belum selesai...
bahkan minggu kemarin setelah jam pertama dia terlihat bosan karena sudah bisa membuat grafik yang kutugaskan...
kutunggu sampai waktu kurang 5 menit ...dia belum juga berhasil.. teman-temannya yang lain sudah banyak yang selesai....sampai akhirnya waktu habis ....dia gagal menyelesaikan tugas yang kuberikan.....
Dia seperti tidak terima dengan kekalahannya.............dia terus merengek meminta padaku untuk diberi kesempatan sekali lagi untuk remidi.......aku tertawa...akhirnya kuturuti.......
kujanjikan yang remidi pelaksanaannya minggu depan..sambil kutanyakan padanya apa sebabnya sampai ndak bisa...padahal minggu kemarin sudah bisa...jawabnya karena lupa...
ah...didalam hatiku berkata...memang betul sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga....meskipun kemarin seperti orang yang sudah bosen karena sudah kepinteren...

Rabu, 20 Februari 2008

Ternyata kau pun menderita...

Hari ini aku akan mengadakan ulangan matematika
Waktu aku akan masuk kelas 7 suasana kelas masih gaduh..maklum baru bel istirahat
Serentak wajah-wajah mungil yang sedang bergurau bersemburat menuju bangku masing-masing
Ada yang janggal..
Seorang muridku tetap berdiri di pojok dekat meja guru
posisinya seperti sedang menyembunyikan wajah di balik dinding seolah tak ingin terlihat wajahnya olehku
Aku tertawa.. sambil menunjuk ke arahnya

Kukira dia sedang main petak umpet dan dia yang sedang kena hukuman untuk mencari temannya yang sembunyi
Sekelas tertawa...sambil memanggil-manggil namanya
Tapi aneh..dia tetap di posisinya sampai beberapa teman menghampirinya
Alangkah kagetnya aku ketika ku tahu dia memegangi dadanya...sambil meringis kesakitan
Peluhnya mengucur deras sesekali diusapnya keringat itu
Tertatih-tatih kutolong dia duduk di bangkunya
Temannya masih ribut ...ada yang menyalahkan satu dengan lainnya, ada yang tertawa
Aku kalut karena tujuanku hari ini akan mengadakan ulangan harian....tapi kelas jadi ribut
Kudekati muridku...peluhnya bertambah deras...nafasnya tersengal-sengal...
Aku cemas ..sesaat teringat suamiku yang sering mengalami hal ini dan ini sangat menakutkanku.......sesak nafas
Kutanyakan padanya ternyata benar sesak nafasnya kambuh.........
Kububarkan kerumunan muridku..........kusuruh pindah teman sebangkunya untuk duduk di tempat lain
Yang ada dibenakku dia harus punya banyak udara segar untuk pernafasannya..........
Beberapa saat kemudian dia tetap tertelungkup dibangkunya seolah dia sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa melegakan pernafasannya....aku juga sering melihat suamiku melakukannya jika sedang kambuh sesak nafasnya........dan itu membuatku ikut tersiksa merasakan penderitaannya...sama seperti saat ini
Akhirnya kuputuskan untuk tetap ulangan bagi teman-temannya....agar tidak ribut ...dan soalpun kubagikan
Khusus dia yang sakit aku ijinkan untuk menunda ulangannya.
Tapi dia tidak mau ........alasannya sebentar lagi sembuh
akhirnya kuberi juga dia soal dan kubiarkan dia mengerjakan semampunya
Ternyata benar ... beberapa saat kemudian dia sudah duduk tegak seperti biasa.. dan mengerjakan soal selesai tepat pada waktunya...
Aku masih penasaran apa yang terjadi sebenarnya pada saat istirahat tadi....
Salah seorang temannya mengatakan tadi bermain naruto-narutoan......ah itu totoh karton yang beberapa hari ini sering diucapkan anakku.
Setelah ulangan berakhir sisa waktu kugunakan untuk memberi nasehat.. Yang intinya jika bergurau jangan yang berbahaya...karena salah-salah bisa berurusan dengan polisi...sambil kutunjukkan beberapa gurauan yang menurut mereka biasa ternyata bisa berakibat fatal........
Ah....... nakalnya anak-anak .........
Yang tersisa dibenakku ...aku kasihan terhadap si kecil yang harus sudah mengalami sesak nafas....menurutnya dia sudah lama menderita dan sudah terapi dokter........salah satu terapinya tidak boleh tergantung obat semprot yang biasa dipakainya...makanya di kelas tidak di bawa
Kasihan kau nak...mudah-mudahan kamu sabar dan ikhlas menerima cobaan dari Allah SWT...yakinlah bahwa di balik itu pasti ada hikmah yang akan kau peroleh kelak dikemudian hari.........

Senin, 18 Februari 2008

Ah...ada yang termotifasi ................

Suasana panas di ruang lab komputer.....
murid-muridku sibuk mencoba membuat grafik dari tabel yang mereka buat 2 minggu lalu....
oya......minggu kemarin...listrik padam..........
banyak yang kecewa...terutama yang lagi kebagian pelajaran komputer
Alhamdulillah hari ini listrik aman...........

So mereka terlihat asyik mengatur tampilan grafiknya masing-masing
Tiba-tiba datang salah satu siswa padaku dan bertanya...bu cara membuat blog bagaimana?
Hah......kok bisa-bisanya cowo' klas 8 ini tanya blog. Padahal materi yang ku berikan masih Pengolah angka.......
Ah ........aku baru ingat .
Minggu kemarin saat listrik padam anak-anak memang kusuruh di kelas mengerjakan LKS.
Memang sekali-kali kuberi motifasi tentang tekhnologi yang sudah ada sekarang
Termasuk bagaimana cara memanfaatkan fasilitas internet untuk kegiatan positif...
Misalnya ya buat blog supaya bisa menuangkan kekreatifan kita........
Ah..........rupanya muridku yang satu ini termotifasi..........sampai akhirnya terlontar pertanyaan itu pagi ini..........dan kuterangkan padanya langkah awal memulai ngeblog........
Alhamdulillah ya Allah ..........ada hikmah dari listrik padam......muridku masih bisa merespon motifasiku......